Bank Indonesia (BI) akan meluncurkan uang NKRI dengan desain
baru. Uang yang menampilkan 12 pahlawan nasional tersebut diluncurkan pada hari
ini, Senin (19/1/2016) pukul 09.00 WIB.
Salah satu pahlawan nasional yang gambarnya muncul pada
pecahan uang logam Rp 100 yang baru adalah Prof Dr Ir Herman Johannes.
Mungkin belum banyak masyarakat yang mengenal sosok ini dan
alasan pemerintah memutuskan mengabadikannya dalam mata uang NKRI baru.
Siapakah beliau? Berikut ulasan tentang sosok Prof Dr Ir Herman Johannes.
Dari berbagai informasi yang dikumpulkan, Herman
Johannes merupakan pria kelahiran Rote, Nusa Tenggara Timur, pada 28 Mei 1912.
Dia dikenal sebagai pendidik dan ilmuwan.
Herman pernah menjabat Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM)
pada 1961 hingga 1966. Selanjutnya, dia menjabat sebagai Koordinator Perguruan
Tinggi (Koperti) pada tahun 1966 hingga 1979.
Herman juga memiliki karier di bidang politik.
Pada periode 1968-1978, dia pernah menjabat sebagai anggota
Dewan Pertimbangan Agung (DPA) RI. Selanjutnya pada 1950-1951 dia juga menjabat
sebagai Menteri Pekerjaan Umum.
Tak hanya itu, Herman ternyata pernah jadi peracik bom. Hal
itu terjadi pada masa agresi militer Belanda pertama dan kedua. Ceritanya, Herman yang ahli fisika dan kimia pernah diminta
oleh Letkol Soeharto sebagai Komandan Resimen XXII TNI yang membawahi daerah
Yogyakarta untuk memasang bom di
jembatan kereta api Sungai Progo. Karena menguasai teori jembatan, Johannes bisa membantu
pasukan Resimen XXII mengebom jembatan tersebut. Herman juga ikut serta dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 yang
terkenal, yakni serangan kilat yang menyerbu Kota Yogyakarta di pagi buta dan bisa
menduduki ibu kota Republik selama enam jam.
Atas jasa-jasa beliau, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
menganugerahi Herman sebagai Pahlawan Nasional pada 2009 lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar